5 EASY FACTS ABOUT SAYAP33 DESCRIBED

5 Easy Facts About sayap33 Described

5 Easy Facts About sayap33 Described

Blog Article

“Kau kira aku tidak dapat berhubungan dengan para pemimpin di Pajang untuk membuktikan kebenaran kata- katamu? Kau dapat memberikan laporan apa saja sehingga para pemimpin di Pajang memerintahkan sepasukan prajurit untuk datang ke Tanah Perdikan ini. Tetapi akupun dapat memberikan laporan langsung kepada para pemimpin di Pajang atas tingkah lakumu disini.

Semua yang mendengar suara Iswari yang meninggi itu memang tersentak. Namun kemudian mereka mengerti, apa yang dimaksud Iswari itu. Ia masih saja dihantui oleh nama yang selama ini sangat dibencinya.

Senapati pengapit yang marah itupun dengan garang pula telah menyerang Bibi. Ia ingin dengan cepat menyingkirkannya dari medan agar tidak mengganggunya lagi.

Beberapa saat setelah mereka berada di padukuhan induk, maka sepuluh orang Jipang itupun telah siap.

Namun yang lain, seorang perwira yang masih muda berkata, “Atau sebaliknya. Justr u perempuan cantik itu yang telah mendorong Ki Rangga untuk menangkapnya.”

Disisi yang lain, Senapati pengapit Ki Rangga itupun segera mengalami kesulitan. Gandar yang baru saja datang dari Bibis setelah menempuh perjalanan malam karena dorongan perasaannya yang gelisah, seolah-olah tanpa beristirahat, harus mengerahkan kemampuannya bertempur melawan seorang Senapati pengapit.

Semakin lama pertempuran itupun menjadi semakin garang. Ketika panas matahari telah terasa semakin menyengat kulit, maka para prajurit Pajang telah berusaha untuk mempercepat gerak maju mereka.

Sementara itu, ketika Risang mendapat kesempatan untuk berada diantara para pemimpin kelompok pengawal, maka iapun telah memberikan perintah-perintah yang lebih keras.

Karena sayap33 itu, maka ia sama sekali tidak menghentikan pasukannya. Tetapi Ki Rangga sempat berteriak yang kemudian sambung bersambung diucapkan kembali oleh para pemimpin kelompok, “Awas. Mereka mempergunakan anak panah.”

Sudah tentu yang dapat menguntungkan mereka masing-masing. Karena itu, harus ada sengatan sedikit agar para pemimpin Pajang sempat membicarakannya bersama-sama. Mengambil langkah yang wajar tetapi pasti yang diketahui oleh para pemimpinnya.”

Iswari mengangguk-angguk. Sebenarnyalah bahwa ia masih berusaha untuk tidak melakukan pemberontakan terhadap Pajang. Tetapi iapun tidak mau disudutkan kedalam kesulitan yang berkepanjangan.

Beberapa kali Ki Rangga memang telah dihentikan oleh para pengawal yang tersebar di padukuhan-padukuhan.

“Ternyata kau adalah perempuan yang dungu,“ geram Ki Rangga, “kau tahu bahwa a ku membawa pasukan yang cukup untuk merampas kekancingan itu?

Dengan demikian, maka sejenak kemudian telah terjadi benturan dari dua gelar yang bentuknya hampir sama, meskipun dengan beberapa perbedaan sesuai dengan kepentingan masing-masing.

Report this page